right_side

Empati Demi Surgawi

Satu Miliar Cinta

My Book.

Pengikut

My Book Cover

My Book Cover

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

Cursor

One Piece Going Merry

Widget


Sabtu, 24 Oktober 2015

Jodoh dan Pernikahan Dari Sudut Pandang Baru?

Oleh: Ade Junita

Judul buku                  : Sayap-Sayap Sakinah
Penulis                         : Afifah Afra & Riawani Elyta
Penerbit                       : Indiva
Tahun terbit                 : Cetakan Pertama Ramadhan 1435 H/Juli 2014
Tebal                           : 248 halaman
Dimensi                       : 19 cm x 13 cm
ISBN                           : 978-602-1614-22-8
Harga buku                 : Rp 35.000

Jodoh? Siapa sih yang gak pengen cepat-cepat ketemu jodoh? Sampai-sampai berbagai usaha dari yang mudah sampai yang susah dilakukan untuk menemukan jodoh.
Hanya saja kebiasaan masyarakat kita mengenai jodoh masih perlu diluruskan lagi. Budaya pacaran yang dikatakan sebagai ajang penjajakan dalam mencari jodoh nyatanya belum dipandang oleh masyarakat muslim sebagai hal yang keliru. Terlebih lagi bagaimana cara Islam dalam mengatur urusan perjodohan ini masih jauh dari jangkauan masyarakat muslim pada umunya -meski di luar sana sudah banyak pula yang memahami dan mengamalkannya-.
Yupp…, di buku ini semua itu akan dibahas tuntas dengan manis oleh Afifah Afra dan Riawani Elyta. Diawali dengan puisi Mba Afifah Afra yang indah:
Kita adalah sepasang sayap
DiciptakanNya untuk mengangkasa
Susuri hidup penuh dinamika (hlm. 5)
Kita akan diantar pada pemahaman baru mengenai jodoh dan pernikahan serta seluk beluk pernikahan yang sesuai dengan syari’at Islam.
Dengan bahasa yang segar dan ringan, buku ini seakan membawa pembaca untuk menyelami kembali arti sebenarnya dari kata cinta, jodoh, nikah dan akad. Jika selama ini persepsi kita tentang cinta adalah menyukai lawan jenis saja, maka lewat buku ini kita akan tahu cinta terbagi menjadi banyak bentuk (hlm. 52). Tidak cukup sampai di situ, di buku ini kamu juga akan menemukan teori-teori ilmiah dan kisah-kisah inspiratif yang akan membuat kamu lebih memahami diri kamu. Seperti teori Triangular Theory of Love dari Psikolog Robert Stenberg dan kisah dialog Plato dan gurunya, Socrates. Atau kisah cinta Afifah Afra dan Riawani Elyta, penulis bukunya sendiri.
Jika selama ini kita menanti jodoh dengan memperbanyak kenalan dan pedekate pada beberapa orang, maka di buku ini kita akan tahu bahwa jodoh terbaik perlu ada perencanaan. Jika selama ini kita menginginkan jodoh yang ideal tanpa memikirkan bagaimana mendapatkannya, kita akan disodorkan pertanyaan: “Sudahkah diri ini pantas menjadi calon pasangan hidup dari seorang pria/wanita yang ideal?”
Jika nikah yang kita tahu adalah serangkaian acara resmi dengan akad dan resepsi, maka kita akan diberi pemahaman baru mengenai nikah. Bahwa rukun yang pokok dalam pernikahan adalah keridhaan laki-laki dan perempuan serta persetujuan antara keduanya untuk mengikat hidup berkeluarga[1]. (Hlm. 99)
Jika akad yang kita tahu adalah serangkaian janji yang diucapkan di depan penghulu, maka di buku ini kita akan tahu bahwa akad adalah perjanjian yang berat, kokoh juga agung. Saking agungnya akad atau perjanjian ini disamakan dengan peristiwa dahsyat di mana Allah mengangkat bukit Thursina untuk mengambil perjanjian dan sumpah setia dari Bani Israil dalam memurnikan ketaatan dan kepatuhan padaNya[2] (Hlm. 145).
Ada kalanya jodoh yang kita nanti-nantikan ternyata belum datang juga padahal usia kita sudah hampir kepala tiga. Was was pastinya. Jika sudah begitu, nampaknya kita perlu diingatkan kembali bahwa jodoh datang di waktu yang sangat tepat. Jadi, pada umur berapapun akhirnya kita menemukan jodoh (meski di usia yang menurut kebanyakan orang sudah tua) maka pada umur itulah kita telah pantas mendapatkan jodoh. Tidak pernah ada jodoh yang datang telat ataupun lebih dulu dari saat ‘tepat’ itu.
Saat membaca buku ini, kita diajak merenungi kembali makna pernikahan. Bahkan pembaca diajak mengantisipasi hal-hal kecil yang seringkali tidak terpikirkan namun sering menjadi kerikil tajam saat berumah tangga. Mengenai lika-liku pengenalan karakter pendamping hidup kita. Ketika karakter idaman yang sempat kita bayangkan dulu ternyata hampir tidak ada yang cocok dengan karakter pasangan hidup kita saat sudah menikah. Ketika karakter dari pasangan hidup kita ternyata jauh dari perkiraan kita. Maka Mba Afifah Afra memberikan kalimat berikut:
Di sinilah perlunya sikap bijak dalam memandang persoalan. Kekurangan mana yang harus disikapi dengan penerimaan, dan kekurangan mana yang sekiranya masih bisa disarankan untuk diubah. (Hlm. 192)
Pada halaman-halaman terakhir kita akan menemukan bab ‘Sepasang Sendal Menuju Surga’. Bahwa ternyata sepasang suami istri itu layaknya sepasang sandal, yang meskipun ukuran, warna, model dan merknya sama tapi antara keduanya tetap memiliki peran masing-masing yang tidak bisa ditukar. Sendal sebelah kanan tetap menjadi bagian kanan, begitupun sebaliknya.
Meski masih ada sedikit kesalahan dalam pengetikan di beberapa halaman namun tidak menghalangi hikmah yang bisa kita ambil seusai membaca buku ini. Apalagi adanya kalimat-kalimat indah yang bertebaran dalam buku ini turut menjadi motivasi tersendiri bagi kita saat ini maupun di masa depan nanti. Seperti berikut ini:
-          “Dan saat dia memegang telapak tangan istrinya maka dosa-dosa kedua insan itu akan berjatuhan di sela-sela jemarinya.” H.R. Maisarah bin Ali dan Imam Ar-Rafi’I (hlm 102)
-          Adakah yang lebih indah dari sebuah proses yang dalam setiap detik dan sentuhannya terdapat percikan rahmat dan keridhaan dari sang Maha Pengasih? (hlm 110)
-          Bahkan bumi yang luas ini pun tak mampu menjadi rumah yang sempurna untuk semua cinta. (hlm 116)
Dan terakhir, mengutip kata pengantar dalam buku ini: Semoga tak sekedar kesegaran yang akan Anda dapatkan dalam buku ini, tetapi juga pemahaman dan semangat yang terbarui.
Palimanan, 29 September 2015



[1] Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah
[2] dikisahkan dalam Q.S. An-Nisa’ 154


#Resensi ini diikutkan dalam Lomba Resensi Sayap-Sayap Sakinah yang diadakan oleh Penerbit Indiva. Info lomba klik di sini.

Kompetisi Menulis Fiksi: Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan #SafetyFirst`


 
Begitu sering -nyaris setiap hari – kita mendengar kabar kecelakaan lalu lintas, yang tak jarang pula mesti merenggut nyawa. Mungkin bahkan kamu pun pernah kehilangan orang tersayang karena kecelakaan lalu lintas. DI Indonesia, jumlah korban tewas karena kecelakaan lalu lintas mencapai 120 orang setiap harinya (data 2014). Dari kecelakaan lalu lintas yang terjadi ini, 70 persen dialami oleh para pemotor.
Kecelakaan kerap terjadi karena kesadaran pemotor dan pengguna jalan lainnya yang masih rendah. Pemandangan seperti ini mungkin lazim kamu lihat setiap hari : pemotor dan penumpangnya yang tidak menggunakan helm, anak-anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor, laju kendaraan bermotor yang terlampau ngebut, dan sebagainya. Perilaku sembrono seperti inilah yang memicu jumlah kecelakaan dan korban jiwa yang tinggi. Bila terjadi kecelakaan masih ada kecenderungan untuk menganggapnya sebagai takdir atau kehendak Tuhan, padahal kecelakaan bisa dihindari dengan sikap waspada dan ekstra hati-hati dalam berkendara.
Nah, Yayasan Astra-Honda Motor bekerjasama dengan Nulisbuku.com ingin mengajak kamu untuk berperan aktif dalam kampanye “Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan” melalui kompetisi menulis Cerita Pendek (Fiksi) yang dapat menginspirasi dan meningkatkan kesadaran bagi pemotor dan pengguna jalan. Cerpen yang kamu buat, harus mampu menggugah kepedulian sebanyak mungkin orang untuk ikut berperan aktif dalam kampanye ini. Kreatiflah, dan sebisa mungkin tak perlu menonjolkan tragedi dan kesedihan dalam ceritamu.
Satu nyawa, tak ternilai harganya. Sungguh, kamu tak pernah tahu, mungkin cerpen karyamu bisa menyelamatkan nyawa seseorang.
A. Syarat Peserta
Hanya ada 1 kategori, yaitu kategori Perorangan
Dapat diikuti oleh seluruh Warga Negara Indonesia, tanpa batasan usia, tanpa batasan jenis kelamin, tanpa batasan agama, dan tanpa batasan lokasi tempat tinggal. Setiap peserta dapat mengirimkan 1 (satu) karya tulisan terbaiknya.

B. Syarat Cerpen
Karya esai ditulis dalam bahasa Indonesia minimal 4 halaman, atau maksimal 8 halaman A4, diketik rapi dalam file Microsoft Word spasi: 1.5, dengan font: Times New Roman, ukuran font: 11pt, dengan margin sesuai standar Microsoft Word saja, tidak perlu diubah.
Karya juga harus diposting di blog pribadimu DAN dikirimkan melalui email ke send@nulisbuku.comSertakan link postingan blog berisi cerpen yang diikutsertakan di badan email.
Karya esai tersebut belum pernah diterbitkan dalam media nasional mana pun (jika pernah diposting di blog atau FB notes masih boleh), dan merupakan karya asli penulis.  Dengan mengikuti lomba ini, berarti penulis menyatakan bahwa karya tersebut adalah murni karya aslinya dan jika ada tuntutan pelanggaran hak kekayaan intelektual maka akan menjadi tanggung jawab penulis.
Judul tulisan bebas, dengan tetap sesuai dengan tema: ‘Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan’ #SafetyFirst

C. Cara Berpartisipasi
  • Menulis cerita pendek fiksi sesuai tema ‘Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan’ #SafetyFirst yang sudah diketik rapi dalam file Microsoft Word.
  • Kirimkan cerpen tersebut beserta data diri: Nama, Alamat, No. handphone, No. KTP (Atau kartu pelajar), Twitter account (Jika ada), Alamat facebook (Jika ada), ke alamat email:send@nulisbuku.com (berupa file lampiran- attach files, bukan di body email) dengan format subject email dan nama file sebagai berikut:[SAFETY FIRST] – [Judul tulisan]– [Nama Penulis]. Contoh: SAFETY FIRST – Motorku Sayang, Kekasihku – Palentino Rossieq
  • Setiap penulis dimohon juga membuat paragraf singkat maksimal 5 (lima) kalimat untuk memperkenalkan diri, untuk profil penulis di dalam buku Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan.’ #SafetyFirst”. Kami sarankan penulis mencantumkan akun Twitter-nya masing-masing karena bisa jadi saran contact pembaca atau penerbit yang tertarik atas karyamu. Profil singkat ini boleh ditulis di badan email.
  • SERTA masukkan/posting tulisan (cerpen) ke dalam blog pribadi-mu dengan mencantumkan teks berikut ini: Blog post ini dibuat dalam rangka mengikuti Kompetisi Menulis Cerpen ‘Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan.’ #SafetyFirst Diselenggarakan oleh Yayasan Astra-Hoda Motor dan Nulisbuku.com
  • Wajib menyertakan link postingan blog berisi cerpen yang diikutsertakan di badan email.
  • Wajib Follow & mention akun Twitter dan Facebook @nulisbuku, kemudian silakan twit sinopsis tentang karya cerpenmu minimal sebanyak 3 (tiga) kali twit; jika 1 twit itu maksimal 140 karakter, maka 3 kali twit, maksimal adalah 140 x 3= 420 karakter. Selain itu, post dan mention Nulisbuku di Facebook. Twit dan post ini berguna untuk mempromosikan karyamu yang telah dikirim tersebut. Jangan lupa tambahkan hashtag #SafetyFirst pada setiap twit dan post Facebook-mu!
Untuk mengikuti kompetisi ini tidak dipungut biaya, GRATIS!
Pengumuman para finalis dan pemenang & penyerahan hadiah akan dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 21 November 2015 di acara launching buku ‘Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan.’ #SafetyFirst

D. Periode #SafetyFirst
Dimulai hari Sabtu, 10 Oktober 2015 dan ditutup pada Minggu, 1 November 2015 pukul 23.59 WIB. Karya diposting di blog DAN dikirimkan melalui email ke send@nulisbuku.comSertakan link postingan blog berisi cerpen yang diikutsertakan di badan email.

E. Pemilihan Pemenang
Pemenang terdiri dari 3 pemenang utama dan 20 finalis.  Seluruh tulisan yang masuk akan dinilai berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
  • Kesesuaian isi tulisan dengan tema.
  • Originalitas.
  • Teknik penulisan yang menarik dibaca.
  • Sesuai dengan syarat lomba.
Pemenang akan dipilih oleh juri yaitu tim Nulisbuku.com dan Yayasan Astra-Hoda Motor. Keputusan juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu-gugat.

F. Pengumuman Pemenang
3 orang pemenang utama dan 20 finalis terpilih akan diumumkan pada hari Sabtu tanggal 28 November 2015 di acara launching buku ‘Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan.’ #SafetyFirst

G. Hadiah Pemenang
Pemenang pertama akan mendapatkan uang tunai 3 juta Rupiah, kedua: 2,5 juta Rupiah; ketiga 2 juta Rupiah
Tiga pemenang utama, serta 20 finalis lainnya akan mendapatkan 1 eksemplar buku tersebut secara gratis dari nulisbuku.com.
Atas penerbitan buku ini, para pemenang dan finalis tidak menerima kompensasi berupa royalti karena hasil penjualan buku akan dikelola oleh pihak Yayasan Astra-Honda untuk kegiatan sosial yang terpilih.

H. Lain-Lain
Hak cipta karya yang masuk dalam buku ‘Tertib, Aman, dan Selamat Bersepeda Motor di Jalan.’ #SafetyFirst ini berada di pihak Yayasan Astra-Hoda Motor. Seluruh karya akan melalui proses editing dan setting oleh Nulisbuku sebelum buku diterbitkan.

Popular Posts