right_side

Empati Demi Surgawi

Satu Miliar Cinta

My Book.

Pengikut

My Book Cover

My Book Cover

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

My Book

Cursor

One Piece Going Merry

Widget


Jumat, 08 Agustus 2014

Undangan Teristimewa (Bukan Fiksi)


Pernah kita menerima undangan dari seorang yang kita kenal dan orang itu mempunyai pangkat atau orang itu jauh lebih kaya dari kita? Mungkin ada yang belum dan ada yang sudah. Tapi mari kita bayangkan diri kita mendapat undangan dari orang tersebut yang datang langsung ke rumah kita hanya untuk mengantarkan undangannya. Kemudian dengan senyum yang tidak dibuat-buat orang tersebut masih menganggap kita adalah orang yang dekat dengannya. Tentu kita akan senang mempunyai teman seperti itu.
Namun sayangnya, tanpa kita sadari kita senang dibuai kenyamanan yang memanjakan seperti contoh cerita tadi. Kita senang jika kita dilayani dan bukan melayani. Kita senang jika orang lain mengenal kita dan menganggap kita orang yang dekat dengannya tanpa melihat sudah sampai mana kita berusaha bersikap ramah pada setiap orang meski orang tersebut sering kali membuat amarah kita memuncak.
Begitulah manusia. Ia mudah luput. Dan yang lebih fatal lagi, seringkali kita menyelepekan sebuah undangan yang paling istimewa dalam hidup kita. Sebuah undangan yang tak pernah lelah dikirimkanNya hanya untuk kita. Sebuah undangan yang sebenarnya membuat kita istimewa. Sebuah undangan yang sangat kita butuhkan. Ya, itulah adzan. 
Betapa pemurahNya Alloh kepada kita, padahal kita lebih sering malas untuk bergegas ke masjid saat adzan dikumandangkan. Begitu penyayangnya Alloh kepada kita, padahal kita lebih sering menunda-nunda untuk menemuiNya dan bercakap-cakap denganNya. Begitu mulianya Alloh kepada kita, padahal kita lebih sering pura-pura tidak dengar saat adzan dikumandangkan.
Tak ada undangan yang paling istimewa di dunia ini selain undangan dariNya. Saat kita menyambut undanganNya, Alloh yang langsung menemui kita tanpa perantara lain. DiajakNya kita bercengkrama melalui ayat dan kalam suci dalam takbir, ruku', i'tidal, sujud bahkan sampai salam tak lepas Alloh mengajak kita bercengkrama. 
Tak ada di dunia ini yang memuliakan seorang tamu sebegitu terhormatnya kecuali Alloh, padahal kita hanya sepuhan debu di antara kekuasaannya. DijadikanNya kita kembali bersih dari noda :

"Sesungguhnya apabila seorang muslim menunaikan shalatnya semata-mata karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran sebagaimana daun-daun ini gugur dari rantingnya." (Ahmad- At-Targhib) 

Tak ada di dunia ini yang begitu pedulinya ia pada tamunya kecuali Alloh, dibuatNya kita menjadi pribadi yang bersih bukan hanya sebelum kita menemuiNya tapi juga setelah kita menemuiNya :

 Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

Bahkan saking sayangnya Alloh pada kita ia menjaga pribadi dan hati kita saat kita sudah sibuk dengan dunia kita :

Dari Ibnu Mas'ud ra. dari Rasulullah saw. sesungguhnya beliau bersabda, "Setiap tiba waktu shalat diutuslah seorang penyeru (malaikat), lalu ia berseru, "Wahai anak Adam, berdirilah dan padamkanlah api yang telah engkau nyalakan untuk membakar dirimu." Maka orang-orangpun berdiri dan berwudu kemudian mengerjakan shalat zhuhur, maka Allah mengampuni dosa mereka diantara keduanya (dari subuh hingga zhuhur), begitu pula jika tiba waktu shalat ashar, maghrib dan isya. Sesudah isya orang-orangpun tidur. (Thabrani - At-Targhib)

Ya Alloh..., sungguh Engkau begitu peduli pada kami padahal seringkali pikiran kami luput dariMu.
Ighfir ya Alloh... Aamiin

Popular Posts