Lautmu Menjinggai Kekagumanku
kembali menyelinap
semburat jingga kekagumanku
padamu
aku terbuai luas lautmu yang kebiru-biruan
yang fajar itu kau antarkan ombak
dengan belaian tanganmu
ke halaman rumahku
besok akan ku kirimi kau segenggam
tanah untuk lautmu
agar kita sama-sama berterimakasih
04-06-09
12:01
Senin, 21 Maret 2011
Kacau
Kacau
ambruk membludaki pikiranku
remuk kian mendengungkan nyanyian rusaknya
tanpa searah terus berontak
memusingkan tumpukan bosan penat
terasa sendiri di keroyok keberantakan
mengamburadulkan kerikil senyum
begitu tak berarti berlalu remuk
hanya saja aku masih sadar
aku manusia
25 april 2008
ambruk membludaki pikiranku
remuk kian mendengungkan nyanyian rusaknya
tanpa searah terus berontak
memusingkan tumpukan bosan penat
terasa sendiri di keroyok keberantakan
mengamburadulkan kerikil senyum
begitu tak berarti berlalu remuk
hanya saja aku masih sadar
aku manusia
25 april 2008
Menggurat Mimpi
Menggurat Mimpi
mimpiku
ternyata hanya bertanggal merah
di pojok kalender
besok pun
akan di sobek
untuk bungkus kerupuk sambal
dan di sana
ku dengar ada yang menertawaiku
tahun
pun berganti
mimpiku
ternyata hanya bertanggal merah
di pojok kalender
besok pun
akan di sobek
untuk bungkus kerupuk sambal
dan di sana
ku dengar ada yang menertawaiku
tahun
pun berganti
Langganan:
Postingan (Atom)
Popular Posts
-
Kumpulan cerpen di dalam buku ini tercipta karena satu bentuk perhatian istimewa dari Bunda Asih Wardhani atas keinginan seseorang untuk...
-
Pundak kiriku sudah terasa panas. Sudah 4 jam berkutik dengan naskah dan gambar yang akan menjadi latarnya. Urusan layout tak semudah mem...
-
Sore yang riuh pada sebuah kota yang menjadi barometer kesuksesan seperti utara untuk mata angin. Jakarta. Sekumpulan orang lebih dar...
-
Menggurat Mimpi mimpiku ternyata hanya bertanggal merah di pojok kalender besok pun akan di sobek untuk bungkus kerupuk sambal da...
-
Oleh : Ade J. Asnira Di tengah kesibukan Ina membuat penganan kecil untuk lebaran besok, ada setrikaan arang yang diam-diam menggangg...
-
Senja menenggak ranumnya dengan perlahan di balik kaca jendela bus yang aku tumpangi sore ini. Baru kali ini aku bisa lagi menikmati ind...
-
Bertambah lagi. Bagi Darjo detik-detik saat menuliskan jejeran angka itu adalah rasa yang lebih memerihkan , dibanding saa...
-
Mungkin aku bukan manusia yang sadar. Ya, sadar. Karena manusia sadar adalah manusia yang tak perlu berpikir dengan susah payah pun, otakny...
-
Sepulang dari negri formosa kemarin, aku memang sedikit kaget dengan kondisi negri sendiri. Padahal belum juga genap 2 tahun di negeri ...
-
Ada Dalam Keberadaan Semula ia renggut sebuah sepi untuk menemani tidurnya Denting mengalun dari tetes-tetes air mata, Kedua mata y...