Jika dikatakan aku rindu,
mungkin memang seperti itulah yang kurasakan saat ini. Padahal aku sendiri
tidak berani menamakan gelisah yang aku rasakan ini adalah rindu. Kau tahu
kenapa? Karena..., ada sesak yang akhirnya kurasakan juga. Begitupun sakit dan hampa, telah ikut serta dalam pesta
penderitaan ini. Bagaimana tidak dikatakan penderitaan jika perasaan telah menjadi
sesuatu yang tak lebih jelas dari kelabu. Tepatkah jika tetap kunamakan perasaan
ini sebagai rindu?
Kesendirian bisa jadi
telah menjadi dasar atas semua itu. Namun tak ada yang bisa menghindar dari
sebuah kenyataan. Apalagi untuk diri yang lemah ini, hanya bisa mengais-ngais
sisa harapan yang mungkin tertinggal di dasar hatinya atau mungkin malah sudah
ditinggal jauh olehnya dan tidak ditengok lagi.
Ahh,
harapan..., yang semu, yang tak tentu. Mungkinkah kau mengetahuinya?
sumber gambar : http://ermaynee.wordpress.com/tag/rindu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar